Tindakan Dalam Menghadapi Kondisi Survival
Usaha yang perlu kita lakukan agar dapat keluar dari kondisi survival dapat kita ketahui dari kata kunci survival itu sendiri. setiap huruf dari kata “survival” merupakan singkatan dari langkah-langkah yang harus kita lakukan bila kita berhadapan dengan kondisi survival S : Size up the situation
Sadarilah kondisi survival ini. Bagaimana kesehatan teman-teman maupun diri sendiri. Apakah ada yang cedera? Berapa banyak persediaan makanan yang tersisa? Dalam lingkungan seperti apakah kita berada? U : Undue Haste makes waste
Tindakan yang terburu-buru cenderung menghasilkan kesia-siaan. Berpikir dan bertindaklah dengan bijaksana. Setiap langkah harus dipikirkan secara seksama. R : Remember where You are
Pengenalan akan lingkungan/daerah sekitar memberikan rasa kenal yang berpengaruh terhadap rasa aman. Apapun yang kita putuskan untuk diam ataupun mencari bentuan, pengenalan medan merupakan hal yang esensial. V : Vanquish fear and panic
Kuasailah rasa takut dan panik. Merasa takut adalah normal dan perlu. Tekut merupakan reaksi tubuh yang normal dan berfungsi menyiapkan tubuh dalam menghadapi kondisi. Namun rasa takut harus dikuasai dan dikontrol. Bila tidak maka rasa takut akan meningkat menjadi panik. Panik akan mengakibatkan orang bertindak terburu-buru dan membuang energi. Panik juga dapat diakibatkan oleh rasa sepi, yang mengakibatkan putus asa. I : Improvise
Salah satu cara mengatasi rasa takut adalah dengan mengisi waktu yang ada dengan kegiatan-kegiatan yang ditujukan pada usaha mengatasi kondisi survival. Menerima kondisi yang ada dan berdasarkan hal itu, merencanakan, mengusahakan kebutuhan-kebutuhan dasar dengan berimprovisasi. Ubahlah cara pandang terhadap apa yang ada. Inilah hal yang terpenting dalam berimprovisasi. Sebuah balok tidaklah sekedar sebuah balok, tetapi bisa menjadi bahan dasar bivak, api, pakaian, dan sebagainya. V : Value living (Hargailah hidup!)
Merupakan hal yang terpenting dalam kondisi survival. Bagaimana sikap kita terhadap hidup akan mempengaruhi kemampuan untuk bertahan. Orang dapat bertahan/berimprovisasi, dan dengan itu keluar dari kondisi survival karena mereka menghargai hidup dan tidak beputus asa. A : Act like the natives
Belajarlah dari penduduk setempat. Mereka lebih mengenal dan menguasai medan. Jika bertemu dengan penduduk setempat bersikaplah ramah. L : Learn basic skills
Belajarlah dan latihan teknik-teknik dasar. Jaminan yang terbaik adalah menguasai dan memahami teknik-teknik dan prosedur survival, sehingga merasuk dan dapat dikerjakan secara otomatis. Berlatih dan tambah/tingkatkan pengetahuan tentang survival.
Usaha yang perlu kita lakukan agar dapat keluar dari kondisi survival dapat kita ketahui dari kata kunci survival itu sendiri. setiap huruf dari kata “survival” merupakan singkatan dari langkah-langkah yang harus kita lakukan bila kita berhadapan dengan kondisi survival S : Size up the situation
Sadarilah kondisi survival ini. Bagaimana kesehatan teman-teman maupun diri sendiri. Apakah ada yang cedera? Berapa banyak persediaan makanan yang tersisa? Dalam lingkungan seperti apakah kita berada? U : Undue Haste makes waste
Tindakan yang terburu-buru cenderung menghasilkan kesia-siaan. Berpikir dan bertindaklah dengan bijaksana. Setiap langkah harus dipikirkan secara seksama. R : Remember where You are
Pengenalan akan lingkungan/daerah sekitar memberikan rasa kenal yang berpengaruh terhadap rasa aman. Apapun yang kita putuskan untuk diam ataupun mencari bentuan, pengenalan medan merupakan hal yang esensial. V : Vanquish fear and panic
Kuasailah rasa takut dan panik. Merasa takut adalah normal dan perlu. Tekut merupakan reaksi tubuh yang normal dan berfungsi menyiapkan tubuh dalam menghadapi kondisi. Namun rasa takut harus dikuasai dan dikontrol. Bila tidak maka rasa takut akan meningkat menjadi panik. Panik akan mengakibatkan orang bertindak terburu-buru dan membuang energi. Panik juga dapat diakibatkan oleh rasa sepi, yang mengakibatkan putus asa. I : Improvise
Salah satu cara mengatasi rasa takut adalah dengan mengisi waktu yang ada dengan kegiatan-kegiatan yang ditujukan pada usaha mengatasi kondisi survival. Menerima kondisi yang ada dan berdasarkan hal itu, merencanakan, mengusahakan kebutuhan-kebutuhan dasar dengan berimprovisasi. Ubahlah cara pandang terhadap apa yang ada. Inilah hal yang terpenting dalam berimprovisasi. Sebuah balok tidaklah sekedar sebuah balok, tetapi bisa menjadi bahan dasar bivak, api, pakaian, dan sebagainya. V : Value living (Hargailah hidup!)
Merupakan hal yang terpenting dalam kondisi survival. Bagaimana sikap kita terhadap hidup akan mempengaruhi kemampuan untuk bertahan. Orang dapat bertahan/berimprovisasi, dan dengan itu keluar dari kondisi survival karena mereka menghargai hidup dan tidak beputus asa. A : Act like the natives
Belajarlah dari penduduk setempat. Mereka lebih mengenal dan menguasai medan. Jika bertemu dengan penduduk setempat bersikaplah ramah. L : Learn basic skills
Belajarlah dan latihan teknik-teknik dasar. Jaminan yang terbaik adalah menguasai dan memahami teknik-teknik dan prosedur survival, sehingga merasuk dan dapat dikerjakan secara otomatis. Berlatih dan tambah/tingkatkan pengetahuan tentang survival.
Dari kata-kata di atas dapat disimpulkan bahwa survival
lebih merupakan sikap mental daripada penguasaan pengetahuan. Meskipun
demikian, tidak berarti bahwa pengetahuan harus diabaikan.
Unsur-Unsur Survival
Unsur-unsur dimaksud adalah hal minimal yang harus diuasahakan agar kita berhasil dalam melakukan survival.
Unsur-unsur tersebut adalah :
1. Air
2. Api
3. Makanan
4. Perlindungan
Unsur-unsur dimaksud adalah hal minimal yang harus diuasahakan agar kita berhasil dalam melakukan survival.
Unsur-unsur tersebut adalah :
1. Air
2. Api
3. Makanan
4. Perlindungan
Air
Kebutuhan air
Untuk kondisi normal manusia dapat hidup tanpa air dalam keadaan tubuh sehat maksimal selama 4 hari. Akan mati 8-12 hari. Bila ada air tetapi tidak ada makanan, orang akan bertahan selama 3 minggu. Sedang kebutuhan manusia akan air minimal 2,5 lt/hari. Syarat Mutu air
Air yang dikonsumsi manusia ideal harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Syarat fisik
Tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna dan sejuk (dibawah suhu sekitarI, jernih.
2. Syarat bakteriologi
Angka kuman 1cc kurang dari 100, Bakteri coli tidak ada dalam 100cc air
3. Syarat Chemis
Zat yag ada kurang dari 100 mg/lt, Zat organik kurang dari 10mg/lt, Mengandung fluor dan yodium.
Untuk kondisi normal manusia dapat hidup tanpa air dalam keadaan tubuh sehat maksimal selama 4 hari. Akan mati 8-12 hari. Bila ada air tetapi tidak ada makanan, orang akan bertahan selama 3 minggu. Sedang kebutuhan manusia akan air minimal 2,5 lt/hari. Syarat Mutu air
Air yang dikonsumsi manusia ideal harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Syarat fisik
Tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna dan sejuk (dibawah suhu sekitarI, jernih.
2. Syarat bakteriologi
Angka kuman 1cc kurang dari 100, Bakteri coli tidak ada dalam 100cc air
3. Syarat Chemis
Zat yag ada kurang dari 100 mg/lt, Zat organik kurang dari 10mg/lt, Mengandung fluor dan yodium.
Pencarian air
1. Pada daerah berbatu
Bila daerah ini bekas aliran lava, carilah rembesan air pada dinding lembah yang memotong aliran lava. Pada daerah berbatu kapur dapat dijumpai banyak mata air, sebab permukaannya mudah larut sehingga mudah dilalui air. Pada daerah berbatu granit air ada di pinggir, pada bagian rumput yang paling hijau, galilah kemudian tunggu sampai air merembes keluar. Pada daerah berbatu campur pasir, carilah saluran air yang biasanya terdapat di sepanjang dinding lembah yang memotong lapisan pasir yang berpori.
2. Daerah Pantai
Gali bagian pasir yang lembab. Bila airnya payau dapat disaring dengan pasir. Gali lubang kecil beberapa meter dari garis pantai saat pasang nail, setelah air keluar hentikan penggalian. ambillah bagian atas dari air tersebut, sebab bagian bawah merupakan endapan air asin.
3. Daerah Pegunungan
Galilah pada dearah bekas aliran sungai. Biasanya ada air di bawah tanah atau di bawah batu. Pada hutan lumut, ambil lumut dan peras airnya. Cari air di daerah lembah, karena dasar lembah dekat dengan permukaan air tanah.
1. Pada daerah berbatu
Bila daerah ini bekas aliran lava, carilah rembesan air pada dinding lembah yang memotong aliran lava. Pada daerah berbatu kapur dapat dijumpai banyak mata air, sebab permukaannya mudah larut sehingga mudah dilalui air. Pada daerah berbatu granit air ada di pinggir, pada bagian rumput yang paling hijau, galilah kemudian tunggu sampai air merembes keluar. Pada daerah berbatu campur pasir, carilah saluran air yang biasanya terdapat di sepanjang dinding lembah yang memotong lapisan pasir yang berpori.
2. Daerah Pantai
Gali bagian pasir yang lembab. Bila airnya payau dapat disaring dengan pasir. Gali lubang kecil beberapa meter dari garis pantai saat pasang nail, setelah air keluar hentikan penggalian. ambillah bagian atas dari air tersebut, sebab bagian bawah merupakan endapan air asin.
3. Daerah Pegunungan
Galilah pada dearah bekas aliran sungai. Biasanya ada air di bawah tanah atau di bawah batu. Pada hutan lumut, ambil lumut dan peras airnya. Cari air di daerah lembah, karena dasar lembah dekat dengan permukaan air tanah.
Pada bahasan kali ini dimaksudkan agar kita dapat bertahan dengan mengkonsumsi makanan yang ada di sekitar kita. bahan makanan tersebut bisa berupa hewan maupun tanaman.
Ciri-ciri tumbuhan yang dapat dimakan adalah:
1. Tidak bergetah susu, yang biasanya menyebabkan rasa gatal di mulut dan warnanya mudah berubah bila bereaksi dengan udara.
2. Tidak terdapat bulu pada permukaan batang dan daun
3. Tidak menimbulkan rasa panas, pahit, dan masam bila dimakan
4. Tidak berbau langu
5. Warnanya tidak mencolok
6. Tidak di hindari oleh hewan
Kecuali tanaman-tanaman yang telah dikenal dengan baik sebaiknya syarat-syarat di atas dipenuhi. Hindari mengkonsumsi satu jenis tumbuhan secara berlebihan.
Pada umumnya hewan dapat dimakan. Contoh : cacing, ular, belalang, ayam hutan, babi hutan, dll.
Api
Api diperlukan sebagai pemberi kehangatan, memasak makanan, penerangan, tanda permintaan pertolongan, meningkatkan kondisi psikis, dll
Unsur pembuat api :
1. Penyala
Kayu kecil, serbuk kayu, ranting pinus, kulit palmae, dll
2. Pembakar
Kayu mati, dahan kering, rumput, kotoran binatang yang kering, dll
Penyala api darurat
1. Berbagai benda yang mengandung lensa. contoh : kamera, teropong, dll
2. Gesekan kayu dengan kayu. biasanya menggunakan bambu
3. menggunakan busur dan gurdi
Perlindungan
Biasanya disebut bivak/tempat perlindungan sementara. akan tetapi harus memenuhi syarat melindungi diri dari hujan, dingin, panas, serangga, dan binatang lain.
Syarat mendirikan bivak antara lain :
1. Syarat Kesehatan
Ada sumber air untuk makan dan minum pada jarak yang dekat, mudah mengalirkan air yang kotor, tanah mudah menyerap air/cepat kering, Tanah tidak berbau atau beruap, contoh : kuburan.
2. Syarat teknis
Dekat sumber bahan bivak, dekat kayu bakar.
Tujuan dari syarat-syarat dimaksud adalah agar dalam mendirikan bivak cepat dan tepat untuk keperluan tugas. sedang lokasi yang memenuhi syarat adalah daerah ketinggian, bukan di sungai kering dan jangan dibawah pohon dan ranting lapuk.
Jenis dan macam tempat perlindungan :
1. Alam
contoh yang lazim adalah ceruk-ceruk atau gua.
2. sementara
- dengan ponco , bisa bentuk miring atau tenda, atap yang rendah biasanya membuat suhu di dalamnya lebih hangat.
- dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia di alam, contohnya daun palmae, ranting, dahan ,daun, dll
- semi permanen, menggunakan kerangka, mempunyai dinding, dan pintu, contohnya gubug, tenda
0 comments:
Post a Comment